Konstruksi Lapisan Aspal dan Flexible Pavement


Di Indonesia, Aspal beton (Asphalt Concrete atau AC) yang disebut juga dengan Laston (Lapisan Aspal Beton) merupakan lapis permukaan struktural atau lapis pondasi atas. Aspal beton terdiri dari tiga macam lapisan, yaitu Laston Lapis Aus ( Asphalt Concrete-Wearing Course atau AC-WC), Laston Lapis Permukaan Antara (Asphalt Concrete Binder Course atau AC-BC) dan Laston Lapis Pondasi (Asphalt Concrete- Base atau AC-Base).

Menurut Bina Marga (2007), Aspal beton merupakan campuran yang homogen antara  agregat (agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi atau filler) dan aspal sebagai bahan pengikat  yang mempunyai gradasi  tertentu, dicampur, dihamparkan dan dipadatkan pada suhu tertentu untuk menerima beban lalu lintas yang tinggi.
Aspal beton  (Asphalt Concrete) di Indonesia dikenal dengan Laston (Lapisan Aspal Beton) yaitu  lapis permukaan struktural atau lapis pondasi atas. Aspal beton terdiri atas 3 (tiga) macam lapisan, yaitu Laston Lapis Aus  ( Asphalt Concrete- Wearing Course atau AC-WC), Laston Lapis Permukaan Antara ( Asphalt Concrete- Binder Course atau AC-BC) dan Laston Lapis Pondasi ( Asphalt Concrete- Base atau AC-Base). Ketebalan nominal minimum masing-masing 4 Cm, 5 Cm, dan 6 Cm.

Gambar 1. Konstruksi Lapisan Pondasi Atas (Base), Lapisan Pengikat (Binder Course) dan Lapisan Permukaan (Wearing Course)

Asphalt Concrete – Wearing Course
Asphalt Concrete -Wearing Course merupakan lapisan perkerasan yang terletak paling atas dan berfungsi sebagai  lapisan aus. Walaupun bersifat non struktural, AC-WC dapat menambah daya tahan perkerasan terhadap penurunan mutu sehingga secara keseluruhan menambah masa pelayanan dari konstruksi perkerasan . Spesifikasi Umum Bina Marga, Divisi 6 dapat anda download di Rak Kode.

Asphalt Concrete – Binder Course
Lapisan ini merupakan lapisan perkerasan yang terletak dibawah lapisan aus (Wearing Course) dan di atas lapisan pondasi  (Base Course). Lapisan ini tidak berhubungan langsung dengan cuaca, tetapi harus mempunyai ketebalan dan kekauan yang cukup untuk mengurangi tegangan/regangan akibat beban lalu lintas yang akan diteruskan  ke lapisan di bawahnya  yaitu Base dan Sub Grade (Tanah Dasar). Karakteristik yang terpenting pada campuran ini adalah stabilitas.

Asphalt Concrete – Base
Lapisan ini merupakan perkerasan yang terletak di bawah lapis pengikat (AC- BC), perkerasan tersebut  tidak berhubungan  langsung dengan cuaca, tetapi perlu memiliki stabilitas untuk menahan beban lalu lintas yang disebarkan melalui roda kendaraan.  Perbedaan terletak pada jenis gradasi agregat dan kadar aspal yang digunakan. Menurut Departemen Pekerjaan Umum  (1983)  Laston Atas atau lapisan pondasi atas ( AC- Base) merupakan pondasi perkerasan yang terdiri dari campuran agregat dan aspal dengan perbandingan tertentu dicampur dan dipadatkan dalam keadaan panas. Lapis Pondasi (AC- Base ) mempunyai fungsi memberi dukungan lapis permukaan; mengurangi regangan dan tegangan; menyebarkan dan meneruskan beban konstruksi jalan di bawahnya (Sub Grade)
Setelah memahami hal diatas, pertanyaan selanjutnya adalah dimanakah letak lapisan aspal beton pada struktur lapisan perkerasan lentur?

Gambar 2. Lapisan Konstruksi Perkerasan Lentur
Lapisan perkerasan lentur adalah perkerasan yang memanfaatkan aspal sebagai bahan pengikat. Lapisan-lapisan perkerasannya bersifat memikul dan meyebarkan beban lalu lintas ke tanah dasar. yang telah dipadatkan. Aspal beton campuran panas merupakan salah satu jenis lapis perkerasan konstruksi perkerasan lentur. Jenis perkerasan ini merupakan campuran homogen antara agregat dan aspal sebagai bahan pengikat pada suhu tertentu. Berdasarkan fungsinya  aspal beton dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
·      Sebagai lapis permukaan yang tahan terhadap cuaca, gaya geser dan tekanan roda serta memberikan lapis kedap air yang dapat melindungi lapis dibawahnya dari rembesan air.
·      Sebagai Lapis Pondasi atas
·     Sebagai Lapis pembentuk pondasi, jika dipergunakan pada pekerjaan peningkatan dan pemeliharaan jalan

Sesuai fungsinya maka lapis aspal beton atau perkerasan lentur mempunyai kandungan agregat dan aspal yang berbeda. Sebagai lapis pondasi, maka kadar aspal yang dikandungnya haruslah cukup sehingga dapat memberikan lapis yang kedap air. Agregat yang dipergunakan agak kasar jika dibandingkan dengan aspal beton yang berfungsi sebagai lapis aus atau lapisan permukaan.
Toleransi tebal untuk tiap lapisan campuran beraspal
1. Latasir tidak lebih dari 2,0 mm
2. Lataston Lapis Aus (HRS-WC) tidak lebih 3,0 mm
3. Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base) tidak lebih 3,0 mm
4. Laston Lapis Aus (AC-WC) tidak lebih 3,0 mm
5. Laston Lapis Antara (AC-BC) tidak lebih 4,0 mm
6. Laston Lapis Pondasi (AC-Base) tidak lebih 5,0 mm

Tebal Nominal Minimum Campuran Beraspal
1. Latasir kelas A (SS-A). Tebal nominal minimumnya adalah 1,5 cm
2. Latasir kelas B (SS-B). Tebal nominal minimumnya adalah 2 cm
3. Lataston Lapis Aus (HRS-WC). Tebal nominal minimumnya adalah 3,0 cm
4. Lataston Lapis Pondasi (HRS-Base). Tebal nominal minimumnya adalah 3,5 cm
5. Laston Lapis Aus (AC-WC). Tebal nominal minimumnya adalah 4 cm
6. Laston Lapis Antara (AC-BC). Tebal nominal minimumnya adalah 6 cm.
7. Laston Lapis Pondasi (AC-Base). Tebal nominal minimumnya adalah 7,5 c

Dari uraian singkat diatas, kita dapat mencermati konstruksi perkerasan lentur di sekitar kita. Apakah sudah sesuai dengan hal tersebut? Jangan-jangan setelah lapisan tanah dasar, hanya dengan lapis pondasi bawah kemudian langsung ditimpa wearing course saja, tanpa ada lapisan pondasi atas? Lebih parah lagi jika lapisan tanah dasar tidak distabilisasi dulu atau jangan-jangan tanah dasar tidak dipadatkan.

Note : Jadilah pembaca yang baik, jika anda menganggap tulisan saya bermanfaat silahkan dicopy atau anda sebar luaskan. Tentunya tetap mencantumkan sumbernya. Hargailah kekayaan intelektual seseorang, maka orang lain pun akan menghormati anda.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama